Pengelolaan Populasi Rusa di Taman Nasional Ujung Kulon
EXECUTIVE SUMMARY
PENGELOLAAN POPULASI RUSA TIMOR DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu habitat alami rusa timor. Jenis satwa ini tersebar di Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang, Pulau Panaitan dan kepulauan Handeuleum. Dalam ekosistemnya rusa mempunyai peran penting diantaranya sebagai mangsa/pakan bagi predator (karnivora); sebagai herbivora rusa dapat turut serta dalam penyebaran biji yang tentunya akan berpengaruh dalam distribusi tumbuhan, selain itu juga dapat berperan dalam memelihara kelangsungan hidup tumbuhan melalui pagutannya dengan selalu meremajakan kembali individu tumbuhan yang dimakannya. Namun demikian, apabila ukuran populasi rusa lebih dari kapasitas habitatnya, maka pertumbuhan jenis tumbuhan pakannya akan terganggu, yang berakibat menurunnya daya dukung habitatnya. Dengan adanya penurunan daya dukung habitat tentunya akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup rusa itu sendiri. Oleh karena itu dalam pengelolaan populasi rusa diperlukan penanganan khusus terhadap ukuran (jumlah populasinya) berupa penaksiran populasinya maupun pemanenan secara lestari.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi rusa timor di Pulau Peucang dan Pulau Panaitan Taman Nasional Ujung Kulon beserta nilai manfaat rusa bagi lingkungan dan kemungkinan pemanfataannya. Hasil kegiatan ini, diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan strategi pengelolaan populasi rusa timor di Taman Nasional Ujung Kulon.
Metode yang digunakan dalam kegiatan inventarisasi populasi rusa di Pulau Peucang adalah dengan metode konsentrasi pada wilayah konsentrasi populasi di pulau tersebut yaitu pengambilan data dilakukan dengan metode kelimpahan titik (Point of Abundance) pada 16 titik. Inventarisasi di Pulau Panaitan dilakukan dengan menggunakan metode jalur transek dengan panjang transek 1,5 Km dan lebar 80 m. Penempatan jalur transek untuk wilayah Legon Butun dengan model jari-jari dan pada wilayah lainnya dengan model jalur sejajar yang dimulai dari garis pantai ke arah sentrifugal. Jenis data yang dicatat yaitu jumlah individu rusa, jensi kelamin dan kelas umur. Untuk mengetahui sebaran populasi rusa dilakukan pencatatan koordinat kehadiran rusa yang kemudian di up-load pada peta lokasi kegiatan.
Ukuran populasi rusa di Pulau Peucang hasil sensus sebesar 49 individu, dan dugaan ukuran populasi dengan metoda titik kelimpahan sebesar 358 ± 44 individu, sedangkan dugaan ukuran populasi di Legon Butun Pulau Panaitan sebesar 40 ± 32 individu. Rusa di dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dapat dimanfaatkan secara langsung diantaranya yaitu sebagai obyek wisata alam, penelitian, dan obyek foto hunting. Selain itu dalam rangka pengelolaan populasi, rusa-rusa ini perlu dipanen yang dapat digunakan sebagai bibit breeding stock yang nantinya dapat digunakan untuk mensuplai bibit bagi masyarakat yang berminat untuk melakukan penangkaran rusa.
Untuk pengamatan di masa mendatang disarankan agar mengetahui pergerakan rusa yang hidup di Pulau Peucang, sehingga dapat memperkirakan luasan habitat rusa yang sebenarnya. Atas dasar ini memudahkan dengan hasil yang lebih dipercaya dalam penghitungan ukuran populasinya. Sedangkan, untuk pelaksanaan kegiatan pendugaan populasi rusa di Pulau Panaitan sebaiknya dilakukan pada cuaca yang baik sehingga dapat memperbanyak sampling untuk meningkatkan keakuratan data.